Tuesday, 25 November 2008

Puisi Kehidupan

Biarpun kita bertuan, kita tetap bertuhan.

Biarpun kita mereka-reka, kita tetap ciptaan.

Apalah kita menjadi tuan, sedangkan kita tetap hamba

Apalah guna mengangkat kepala, sedangkan sujud tempatnya

Lihatlah ke dalam diri, peperangan ada di sana

Tempat kita di mana?Kalau bukan di situ

Gelap dan sempit, dan fitnahnya teramat dahsyat

Perjalanan yang jauh terasa perit

Berliku-liku dengan wajah yang legam.

Siapakah yang mampu menolong?

Kalau bukan kamu yang berasa kerdil.

Lalu memencilkan jiwa dalam pandangan-NYA

Lalu sujud mewalangkan diri

Lalu pulang ke pangkuan-NYA

Kerdillah diri apabila kita pulang ke sana.

Bergelumang tanah di atasnya subur bunga-bunga

Wahai ALLAH, terimalah kepulanganku hamba-MU

Diambil dari Novelis Thriller “Ranggau” ….. Karya RAmLee Awg MurShiD.

Cinta Sang Ratu

Laksana langit mencengkam purnam

Ibarat mutiara di lautan biru

Saujan mata memandang

Seluas langit terbentang

Tatkala cinta berbisik

Suaranya memuji TUHAN

Apabila rindu terusik

Rasulnya menjadi pilihan

Sampai masanya cinta jadi taruhan

Sang Ratu menjadi impian

Di ambil dari Novelis “Cinta Sang Ratu”… Karya Ramlee Awg MurShiD..

Apabila hujan turun,

Melimpahlah air dari perbukitan,

Aliran menujah ke batu,,

Melekuk tanda waktu beralih,

Seiring nyawa menhanyut usia,

Sejalan nafas melangkah ke hujung.

Awan kalau dapat ku capai…. Maka saktilah hamba

Di ambil dari Novelis “Bagaikan Puteri”.. Karya Ramlee Awg MurshiD