Tuesday 5 May 2009

One night stand episode II

Dengan doa agar tidak menjadi tetapi mengharapkan sukses.. Kejadian yang telah lama dilupakan, kini berulang kembali seperti kasih nya laila kepada majnun yang tak pernah berubah sampai kemati.. namun kekuatan hati untuk menebusi akal sekali lagi telah berjaya merobohkan dinding keramat yang telah ditampal dengan seribu satu macam cobaan dan usaha.

Tetapi mangsa kali ini tidak mengenal erti "memberi dan menerima" hanya "menerima" senantiasa.. tidak "memberi" seolah-olah hanya melayan kepuasannya .. tetapi itu semua tidak menjadi penghalang bila diri sudah dikemaruki nafsu yang membara untuk melayari bahtera yang selama ini tersimpan didalam hati seorang kemaruk akan sesuatu yang di luar jangkaan.

Jika orang hanya nak menerima tidak memberi bagaikan cinta bertepuk sebelah tangan tidak dapat memenuhi impian yang selama ini nak dicapai..namun begitu bukan satu yang susah untuk membalas orang yang begini rupa....caranya amat mudah.. setelah bahtera bocor di tengah jalan, naik perahu mendayung lah sampan..mudik kehulu. tanpa menoleh kebelakang tanpa menghiraukan bahtera yang indah dikarami lautan yang bergelora.. seolah-olah bahtera itu hanya sebagai satu alat permainan...

Bak kata pepatah.. "sudah sampai tempat nak dituju, pengangkutan pun tak berguna lagi." "sudah puas belayar, bahtera indah pun tak di peduli lagi" rasa kesal tidak di hiraukan lagi, rasa hampa itu "i dun care anymore" yang penting kepuasan telah dimiliki, keinginan telah di puasi, keasyikan telah tidak dicapai lagi, kerna destinasi nak dituju telah pun dikecapi.

Akhirnya semua yang tidak ingini berlaku menjadi satu permainan yang akan digemari. tidak takut akan sesuatu yang buruk bisa terjadi,
malah rasa kesucian diri pun tidak penting lagi,
maruah yang di jaga selama ini pun sudah berkecai,
hanya yang tinggal lakonan yang tiada orang ketahui.

topeng hati bersalut dengan budi,
topeng diri sembunyikan hati,
topeng Illahi membongkar segala yang tersembunyi.